Akhirnya, penantian panjang fans Dragon Ball berbuah manis. Hari ini, setelah tujuh tahun menanti, akhirnya Dragonball: Evolution (DB: E) resmi diluncurkan di Jepang, kampung halaman Toriyama Akira, sang kreator. Sedangkan AS yang memproduksinya justru baru menayangkannya 8 April mendatang.

Itu merupakan pertaruhan besar 20th Century Fox yang sudah menyisihkan bujet USD 100 juta untuk proyek DB: E. Bila tak bisa memuaskan fans fanatik Dragon Ball di seluruh dunia, mimpi untuk memproduksi sekuelnya pun harus dikubur.

Dari trailer yang sudah beredar di dunia maya sejak tahun lalu, DB: E tampak cukup menjanjikan. Efek visual yang cantik, dukungan aktor dan aktris berwajah rupawan, plus cerita yang telah familiar potensial menjadi faktor kesuksesan DB: E. Masalahnya, bisakah hal itu memuaskan fans fanatik Dragon Ball?

Fox patut khawatir menantikan reaksi fans. Pasalnya, James Wong, sutradara sekaligus penulis skenarionya, membuat perubahan di beberapa sektor. Fans setia yang terbiasa melihat sosok Goku kecil "dipaksa" menyaksikan Goku yang dikisahkan 11 tahun lebih tua lewat sosok Justin Chatwin (The Invinsible). Bulma si ilmuwan genius pun kehilangan rambut birunya. Wong memilih memvisualkan Bulma dengan rambut cokelat gelap dengan highlight biru.

Apalagi, Toriyama sedikit terkejut melihat hasil akhirnya. "Sebagai kreatornya, aku merasa 'hah?' saat melihat screenplay dan desain karakternya. Tapi, sutradara, semua aktor, staf, dan lainnya berkaliber tinggi. Mungkin cara terbaik untukku dan para fans untuk mengapresiasinya adalah sebagai Dragon Ball baru dari dimensi yang berbeda. Mungkin, ini akan menjadi masterpiece," ungkap Toriyama seperti dikutip Oricon.

Wong mengaku bisa memahami perasaan fans Dragon Ball. "Kalau aku adalah fans dan hal favoritku dalam manga tak ada dalam film, aku juga akan merasa kecewa. Tapi, aku hanya bisa memilih hal-hal yang bisa dimasukkan ke dalam film. Tujuan kami adalah bisa memperkenalkan Dragon Ball tak hanya kepada fans, tapi juga kepada mereka yang belum mengenalnya," papar sutradara kelahiran 49 tahun lalu ini, "Lagipula, tak ada gunanya membuat kopi yang sama persis dengan manga."

Demi merealisasikan dunia tempat tinggal Goku dkk, Wong harus memboyong timnya ke Meksiko. Proses pengambilan gambar dilakukan mulai 3 Desember 2007. Selebihnya, Wong memanfaatkan studio di Los Angeles untuk adegan-adegan yang membutuhkan efek visual.

Adegan yang menurut Wong sulit diambil adalah pertarungan Chi Chi versus Mai yang menyamar sebagai Chi Chi. "Karena, Chi Chi hanya ada satu. Butuh waktu bagi kami untuk mencari cara mengambil gambar adegan itu," kata Wong.

Selain itu, adegan pertarungan hidup mati antara Goku dan Piccolo membuat Wong dan timnya bekerja ekstrakeras. "Pertarungan mereka berlangsung di dunia lain di mana mereka bisa bertarung tanpa diketahui dan tak terlihat," papar ayah tiga anak ini.

DB: E baru saja naik tayang, kabar pembuatannya sekuelnya sudah merebak. Dua bintangnya, Justin dan Jamie Chung (pemeran Chi Chi, Red) membocorkannya. "Mereka sudah menulis skenario keduanya. Judulnya Dragonball: Reborn," kata Justin kepada SciFiNow. "Kami dikontrak untuk dua (film, Red) lagi," kata Jamie saat diwawancarai MTV.

Namun, jadi tidaknya sekuel dibuat masih menunggu perolehan dolar DB: E. Bila DB: E sanggup merajai box office, realisasi Reborn bukan lagi rumor.

Franchise Dragon Ball telah menelurkan 42 volume manga yang terjual lebih dari 150 juta kopi dan menjadi best seller di Asia, Eropa, dan AS. Sebanyak 25 jenis game-nya pun mencatat angka penjualan lebih dari 10 juta unit sejak Mei 2002. Total perolehan untuk penjualan merchandise-nya mencapai lebih dari USD 4 miliar. Anime Dragon Ball, baik serial, movie, maupun OVA, selalu disambut hangat dan merebut hati fans dari berbagai range usia di seluruh dunia. (jawapos.com)

Bagi yang ga sabar nunggu filmnya keluar ini saya mendapat trailernya