Federasi Sepak Bola Spanyol ( RFEF ) menjatuhkan denda 3 ribu euro atau Rp 45 juta kepada pemain Sevilla Frederic Kanoute. Kanoute dinyatakan bersalah karena dia melakukan selebrasi dengan menunjukkan kaos hitam bertuliskan Palestina saat mencetak gol ke gawang Deportivo la Coruna di leg pertama 16 besar Copa Del Rey dua pekan lalu.
Dengan dasar Artikel 120 peraturan RFEF yang berbunyi larangan bagi pemain untuk menanggalkan kostum dan menunjukkan apapun yang berkaitan dengan hal yang berbau politik, akhirnya Frederic Kanoute dikenai denda sebesar itu.
Meski kena denda, Kanoute menegaskan sama sekali tidak menyesal dengan apa yang dilakukannya itu. Dan pemain muslim asal Mali tersebut menyatakan siap membayar denda tersebut. Menarik untuk disimak apa yang dikatakan Kanoute atas tindakannya yang dilansir harian Marca
“ Saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan. Saya tahu betul apa yang saya lakukan dan saya memang harus melakukannya. Dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang sudah memberikan support atas apa yang saya lakukan ”
Seperti yang diketahui bersama, aksi Frederick Kanoute membuka kaos bertuliskan Palestina banyak mendapatkan simpati dan ucapan terima kasih, baik dari fans maupun Kedutaan Besar Palestina di Spanyol.
3 komentar:
Saya setuju jika dia didenda. Dunia olahraga sebaiknya bebas dari politik dan sara. Jika Kanoute ingin menyampaikan aspirasi politik sebaiknya di luar lapangan.
ya klo menurut aku tu bukan aspirasi politik...tapi tu sebagai bentuk simpatik terhadap penderitaan rakyat Palestina atas penjajah negara zionis Israel....dia ingin menunjukan kepeduliannya...ya karena kebetulah dia pemain sepak bola.. ya dia luapkan di lapanagan bola...lain lagi dengan guru,dosen ,mahasiswa or profesi2 lainnya...misal blogger via blog mereka....
dq gak ngerti..apa urusannya baju sama denda..
RFEF dah terkontaminasi tuhh